Jul 13, 2009

15 Maret 2009
Pdt. Gatot Pudjo T

Kel. 20 : 1-17,Mazmur 19 : 2-15, 1 Kor. 1 : 18-25, Yoh. 2 : 13-22

Apa sich yang biasa dipakai menjadi penentu kebenaran ?
1. Bukti, contohnya alat yang dipakai sebagai bukti di pengadilan
2. Tradisi

namun kedua alat diatas tidak absolut, ( belum tentu benar karena merupakan perumusan manusia, bukan hukum Allah ).
Contoh : dompet A ada di tas ibu B, apakah ibu B mencuri dompet A ? Belum tentu...
Kebiasaan orang Kalimantan yang mengumpulkan tengkorak terbanyak dianggap paling berkuasa, tetapi kemudian hari tradisi itu dilarang.
Hukum Allah dalam 2 loh batu :

1. 4 hukum Allah
2. 6 hukum Allah

Kedua hukum itu dari Allah dan tidak perlu diragukan.
Korintus adalah satu kota di zaman dulu yang sangat kaya, tapi penuh dengan kejahatan.
Mesias yang dipikirkan oleh bangsa Yahudi adalah seorang penguasa super yang akan membebaskan bangsa Israel dari jajahan bangsa Romawi dan menjadikan Israel menjadi bangsa yang besar.
Orang Yunani ( non-Yahudi ) mengejek salib bisa menyelamatkan. Menurut mereka itu " berita non-sense ". Tapi kata Paulus , sia-sialah engkau kalau mau mengerti tentang Allah tapi tidak mau menegrti dengan salib . Biasakanlah menyediakan/mempersiapkan kolekte dari rumah sebagai persembahan ke rumah Allah. Ini merupakan niat yang sungguh-sungguh dari orang yang mau datang kepada Allah.
Seringkali hukum Allah dirumuskan oleh manusia sendiri sehingga menjadi kacau. Orang Yahudi dan Yunani menginterpretasikan sendiri hukum Allah sehingga pengertiannya hanya menurut selera mereka dan karena itu bagi mereka percaya kepada salib adalah bodoh.
Apakah orang pada zaman sekarang percaya kepada salib ?
Ya, benar, tapi bukan cuma itu... Tak hanya sampai pada " thank you God " Tapi arahkanlah hatimu ke Golgota. Engkau akan melihat bagaimana Dia ditampar, diejek, dicela, bilur-bilurNya, engkau akan lihat penderitaanNya, Dia haus, Dia mati...
Artinya,

1. Dia berkorban untuk kita orang berdosa. Dan Dia meminta kita untuk berkorban, untuk meneladaniNya.
2. Seringkali kita malu dan tidak mau diejek, padahal Tuhan Yesus bersedia menanggung ejekan dan hinaan demi menebus dosa-dosa kita. Oleh karena itu kita jangan pernah malu meneladani Tuhan kita Yesus Kristus.
3. Hendaknya kita menyesuaikan hidup dan tingkah laku dan kehendak kita sesuai dengan kehendak Tuhan. Dan ini bisa kita lakukan hanya apabila kita menyerahkan diri kepada pimpinan Roh Kudus.
Kita semua bertanggungjawab melayani Allah dengan benar.
AMIN

Jul 12, 2009

29 Maret 2009
Pdt. Gatot Pudjo T

Apakah arti berbuat baik itu ?
Apakah perbuatan baik orang percaya masih mudah kita jumpai sekarang ini ?
Kalau kita pindah dari suatu tempat ( tempat tinggal, tempat kerja, atau meninggal dunia ), maka akan terlihat efek/buah yang dihasilkan seseorang.
Sekarang kita bertanya, apa sich yang akan kita tinggalkan u dunia ini.
Menurut kitab Yeremia, Tuhan pernah berkarya membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir, diberikan hukum-hukum dalam 2 loh batu, namun kemudian Israel tidak lagi mengimplementasikan hukum2 itu dalam hidup sehari-hari, hanya fisik saja, tidak sungguh-sungguh masuk ke dalam hati. Bila kita datang beribadah kepada Tuhan dengan hati, disitu kita akan mengalami kehidupan yang berarti. Saat ini kita diajar oleh Tuhan supaya kita hidup tulus, maksudnya tidak ada yang ditutup-tutupi, suka rela, bukan dengan terpaksa.
Sering kali kita melakukan pelayanan dan kita ingin dihargai, diingat dan diperhitungkan, padahal menurut Firman Tuhan hari ini, kita harus seperti biji gandum yang mati lalu bertumbuh ( meskipun tidak kelihatan ). Biarlah hanya Tuhan saja yang melihat pelayanan kita, jangan pernah mengharapkan pujian dan sanjungan dari orang lain. Semangat pelayanan tidak boleh kendur meskipun ada cibiran dari dunia ini. Kalau pelayanan dilakukan seperti Kristus, maka itu akan menghasilkan buah2 kehidupan.
Orang yang setia dan taat akan tetap memuji Tuhan meskipun penderitaan sering kali datang menerpa. Dia akan tetap ingin hidupnya berarti untuk Tuhan.
Keagungan Kristus tidak hanya dapat diukur oleh muzizatNya tapi juga melalui kedalaman kasih-Nya. Sering kali kita tidak bisa bersyukur saat mengalami kesusahan >>> kemudian undur dari pelayanan. Tuhan sering kali menolong kita dengan memebrikan kita salib, namun sering kali kita memikulnya dengan bersungut-sungut.
Hari ini Tuhan memberitahukan kepada kita supaya kita tunduk kepada kuasa salib Kristus, bukan tunduk kepada dunia ini meskipun menawarkan berbagai kemudahan dan hal-hal yang menarik.
Jadi ada 3 hal yang Tuhan sampaikan kepada kita saat ini :

1. hidup tulus
2. taat
3. tunduk kepada Allah

Ke 3 hal diatas sama dengan : " Menjadi biji gandum yang jatuh dan mati ".

AMIN

Jul 9, 2009

26 April 2009

Tanpa makanan & minum, manusia masih bisa bertahan hidup, tapi tanpa pengharapan, manusia tidak bisa hidup. Tanpa pengharapan, manusia tidak bisa bertahan hidup.
Dalam Injil istilah pengharapan baru muncul dalam surat-surat rasul. Karena Kristus bangkit kita punya pengharapan. Dalam kitab Lukas, Matius dan Markus, kata pengharapan ada pada ayat-ayat terakhir.
Para murid, orang-orang yang telah gagal sebagai saksi, dipanggil kembali untuk menjadi saksi, tidak hanya di Israel, tapi juga kepada segala bangsa.
Sebelumnya para murid, ketika Yesus diadili, tidak berani mendekat apalagimenjadi saksi. Kita diingatkan bahwa menaruh harapan pada Yesus yang bangkit tidaklah sia-sia. Itu dialami oleh seseorang yang mengalami kelumpuhan kl. 40 tahun. Karena ia menaruh pengharapan, ia sembuh dan mengalami suka cita. Demikian juga Simon Petrus, yang sebelumnya menyangkal Yesus, setelah kebangkitan Kristus berbalik dari ketakutannya.
Dalam 1 Yoh. 3 dijelaskan status kita sebagai anak Allah bersifat utuh dan hidup kita seharusnya tidak boleh lagi sama dengan dunia ini. Orang-orang yang menaruh pengharapan kepada Allah yang hidup, meskipun ia punya masalah yang berat dan pelik, akan bisa tidur dengan nyenyak dan aman.
Tanpa pengharapan, kita akan statis dan lama-lama mati.
Marilah kita taruh pengharapan kita kepada Yesus yang bangkit.
AMIN

Jul 8, 2009

17 Mei 2009

Apa itu Kasih ?

Kasih itu bukan dari kita ....tapi pasti dari Allah Bapa. Mengapa ?
Allah adalah kasih....>>> artinya, kasih mencerminkan karakter dari Allah, kasih adalah cerminan dari Allah.
Mengapa Allah begitu mengasihi kita ? Karena Allah ingin supaya kita dapat bersama-sama Allah. Manusia yang dibelenggu dosa, sulit sekali untuk memahami kasih Allah.
Yesus Kristus mati di kayu salib merupakan perwujudan kasih Allah.

1. Kasih itu melampaui perbedaan ras, suku, Yahudi atau non-Yahudi.
2. Kasih Allah itu harus nyata dalam kehidupan manusia. Kasih Allah harus dinyatakan dalam hidup sehari-hari. Hal itu memang sulit, namun Firman Tuhan berkata : " kita berasal dari Allah ", kita diminta untuk lebih mengenal Yesus Kristus dan mengikuti teladanNya. Dengan begitu kita akan mampu menjalaninya.
3. Karena kasih Allah, Allah menjadikan kita sebagai sahabat-Nya. Kita bukan lagi hamba, tapi sahabat. Seorang hamba tidak tahu apa yang diinginkan tuannya, tapi sahabat mengerti dan melakukan apa saja untuk sahabatnya. Demikianlah hubungan Tuhan Yesus Kristus dengan kita.
AMIN

Jul 5, 2009

22 Maret 2009
Pdt. Gatot Pudjo T
Bacaan : Bil 21 : 4-9,Mazmur 107 : 1-3, 17-22,Ef. 2 : 1-10, Yoh. 3 : 14-21

Bangsa Israel memilih merdeka, dan Allah memerdekakan mereka. Tetapi kemudian ketika mereka menghadapi berbagai persoalan, mereka lebih memilih diperpudak di Mesir. Bangsa Israel kemudian menentang Tuhan. Dan selama perjalanan di padang gurun, ular tedung tidak pernah memagut mereka. Namun karena pemberontakan mereka, Allah membiarkan ular tedung menyerang mereka. Saat menyadari keberdosaan mereka, bangsa Israel memohon kepada Musa untuk berdoa kepada Tuhan. Yang menarik, Tuhan tidak memusnahkan ular tedung itu, tetapi menyuruh Musa untuk membuat ular tedung dari tembaga. Dan kepada siapakah bangsa Israel menyembah ?
GKI tidak anti kepada simbol, contoh : kain warna ungu, lilin, salib, itu semua adalah simbol, tapi jangan kita terpancang kepada simbol-simbol itu.
Yang membuat Israel dan kita hidup adalah Tuhan, bukan Nebusta.
Peristiwa penyaliban Yesus Kristus bukan peristiwa rendahan atau hina, tapi justru merupakan proses peninggian Tuhan.
Hidup kekal menyangkut mutu, bukan semata-mata masalah hidup selama-lamanya. Orang yang hidup dalam Tuhan Yesus Kristus senantiasa bersemangat melakukan kehendak Allah. Menanggalkan perbuatan jahat dan melakukan perbuatan terang. Orang-orang yang beriman kepada Tuhan senantiasa bersedia dan berani menghadapi setiap masalah dengan mengarahkan diri kepada Tuhan.
Bangsa Israel diminta u tidak takut kepada ular tedung, tapi supaya datang kepada Tuhan. Menjadi Israel yang baru; kita tidak akan pernah lepas dari persoalan, namun seperti bangsa Israel, marilah kita mengarahkan hati kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Amin.....

Mar 8, 2009

Minggu, 8 Maret 2009
Ibu Caroline Palilu, STh.

Rela berkorban untuk orang lain, untuk sesama, saat ini , sulit kita temui dan lakukan oleh karena tawaran-tawaran yang dihadapkan/diberikan kepada kita. Saat ini kita banyak kehilangan belas kasihan, simpati apalagi empati kepada orang lain.
Di minggu sengsara ke 2 ini, kita diajak untuk melihat kembali apa yang Yesus ingin kita lakukan sebagai orang percaya.
Setiap orang yang mau mengikut Yesus, harus menyangkal dirinya dan memikul salib.Harus menyangkal diri dulu, baru bisa ikut Yesus. Menyangkal diri berarti :

1. Mau meninggalkan segala perbuatan dosa
2. Hidup dengan Yesus tidak harus selalu diikuti dengan kesusksesan
3. Semula egosentris >>>> teosentris.

Ketika kita mengandalkan diri sendiri, ketika kita ingin meraih kekayaan, ketika kita ingin memiliki nama baik, maka sering kali kita mudah jatuh dalam dosa. Sebagai tubuh Kristus, seharusnya kita harus menyangkal seluruh keberadaan kita dan hanya Yesus saja yang hidup dalam kehidupan kita.

Arti memikul salib adalah :

Bersedia menerima penolakan dunia karena kita mengikut Kristus
Siap hidup dengan beban berat di dunia ini
Bersedia dibenci karena nama Kristus
Bersedia membenci dosa
Bersedia memberitakan kebenaran

Ketika kita sudah mendapatkan berbagai kesenangan di dunia ini, kita akan kehilangan tempat bersama Yesus. Supaya kita bisa mengikut Kristus, kita harus punya iman seperti Abraham >>> yang percaya kepada janji Allah meski segala sesuatu nampaknya tidak mungkin.
Minggu Pra-paskah merupakan minggu-minggu kita mengenang kembali penderitaan & kematian Kristus hanya untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Kita perlu meninggalkan kehebatan, keberadaan kita ketika kita masih di dunia ini supaya hanya Tuhan Yesus saja yang bertahta. Mari kita meninggalkan jubah agama kita, jubah kekristenan kita dan menggantinya dengan Yesus Kristus.
AMIN

Feb 28, 2009

15 Feb 2009
Pdt. Janoe Widyopramono ( GKI Sangkrah Solo )

II Raja-raja 5 : 1-14, mazmur 30, 1 Kor. 9 : 24-27, Markus 1 : 40-45

Di acara-acara penyembuhan/seminar rohani, banyak orang Kristen yang hadir. Banyak sekali sekali orang-orang yang tergoda untuk hadir. Ada kecenderungan orang mencari hal-hal yang spektakular. Apakah iman senantiasa berkaitan dengan hal-hal yang spektakular ???
Ada seseorang yang setelah 14 tahun baru punya anak. Dan dia berkata bahwa ia baru berdoa dalam 6 tahun terakhir dan 4 tahun terakhir dia menantang Tuhan, kalau istrinya bisa hamil, maka dia akan ke gereja. Dan istrinya hamil ; sekarang dia rajin ke gereja.
Kisah yang kedua, yaitu seorang wanita yang sudah 10 tahun menderita kanker dan sudah divonis usianya hanya tinggal 2 bulan lagi.
Kisah yang pertama >>>> Allah menolong, aku percaya, Yang kedua, Aku percaya, Allah menolong. Pada keduanya, Allah bekerja dan berkarya.
Namaan, seorang panglima yang dihormati menderita lepra/kusta, suatu penyakit yang dianggap penyakit kutukan dan pada zaman itu tidak bisa disembuhkan.
Kemudian ada seorang wanita yang sakit yang percaya kepada Tuhan.
Atas saran wanita tadi, Namaan berangkat ke Israel karena ingin sembuh bukan karena percaya kepada Allah. Tapi kemudian Namaan merasa direndahkan karena hanya disambut oleh abdi nabi Elisa. Pada titik ini, kesombongan Namaan muncul, ia panas hati. Untung dia punya pegawai-pegawai yang setia dan rendah hati.
Namaan mencoba untuk taat sehingga dia beroleh kesembuhan.
Bagaimana dengan kita yang mengaku sebagai pribadi-pribadi Allah yang percaya kepada Allah ? Apakah hidup kita sudah mencerminkan ebagai orang percaya !!!
Dalam kitab Markus, " si kusta " datang bertelut dan merendahkan diri dan berkata " kalau Engkau mau ". >>> artinya dia tahu dan percaya Tuhan Yesus mampu memberi kesembuhan , tapi dia sadar, apakah dia layak mendapatkan anugerah kesembuhan itu ! Ia tidak menuntut Yesus untuk melakukan sesuatu.....Si kusta tidak hanya sembuh tapi juga tahir. Yesus menghadirkan kehidupan yang spektakular atas diri si kusta tapi dengan tindakan yang sederhana saja...
Dari kisah ini kita bisa belajar, iman kita , percaya kita harus kita wujudnyatakan dengan hal-hal sederhana. Iman akan memberi tanda-tanda tertentu bagi mereka yang memilikinya dan tidak harus selalu diisi dengan hal-hal spektakular.
Semuanya terserah Yesus. yesus tahu bahwa si kusta detang dengan percaya. Yesus mengulurkan tanganNya dan menjamah >>>>dan ini bukan tindakan yang spektakular, sederhana ...
AMIN
22 Feb 2009
Pdt. Gatot Pudjo T

II Raja-raja 2 : 1-12, Mazmur 50 : 1-6, II Kor. 4 : 3-6, Markus 9 : 2-9

Hari Minggu ini merupakan hari transfigurasi , yaitu hari dimana Yesus Kristus yang berubah rupa dan dimuliakan di sebuah gunung. Juga diperingati dimana Yesus diteguhkan sebagai juruselamat yang mati di kayu salib merupakan keputussan yang tepat.
Peneguhan Yesus Kristus menempuh jalan salib ditampakkan melalui pertemuan Tuhan Yesus dengan nabi Elia dan Musa. Musa dan Elia menegaskan dan mengatakan : “ Teruskanlah jalan salib itu “.
Peristiwa transfigursi memperlihatkan kepada murid-murid bahwa keputusan mereka mengikut Yesus adalah tepat karena Yesus adalah Mesias, sang juru selamat.
Manusia yang mengalami dan melihat kemuliaan Allah dipanggil untuk hidup dalam kemuliaan Allah dan bersaksi tentang kemuliaan Allah dalam hidup kita.
Paulus juga hidup dalam kemuliaan Allah ; yang semula seteru Tuhan Yesus berubah menjadi sekutu Tuhan Yesus. Ia bersedia mengalami kemuliaan allah dan bersaksi tentang kemuliaan Allah.
Kitapun bisa tidak melihat kemuliaan Allah karena dibutakan oleh ilah zaman ini.
Apa saja yang merupakan ilah zaman ini ?
UANG ; urutan yang benar adalah : Allah menciptakan manusia, dan manusia menciptakan uang. Jadi manusia harusnya takluk kepada Allah dan mengatur uang, tapi yang terjadi adalah manusia takluk kepada uang bukan kepada Allah.
AGAMA ; urutan yang benar ialah : Allah menciptakan manusia, manusia melembagakan agama. Tapi sering kali terjadi karena agama manusia saling bentrok dengan sesama.
Sebenarnya istilah Kristen pertama kali dinyatakan di kota Antiokhia. Yesus Kristus datang ke dunia ini tidak membawa agama tapi keselamatan. Jangan sampai karena agama manusia saling membenci.
TEKNOLOGI & ILMU PENGETAHUAN ; Kita tidak harus anti dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. Manusia tidak berdosa karena punya HP, tapi jangan sampai ibadah yang cuma ½ jam – 45 menit masih diinterupsi oleh bunyi HP.
Allah menyatakan kemuliaanNya dalam kehidupan kita sehari-hari dan bisa saja dengan cara yang biasa-biasa saja. Kita dipanggil untuk hidup dan bersaksi akan kemuliaan Allah yang kita alami.
AMIN
Pdt. Gatot Pudjo T.
8 Feb 2009.
Yes. 40 : 21-31, 1 Kor. 9 : 16-23, Markus 1 : 29-39, Mazmur 147 : 1-11.

Mbah Marijan bangga karena berstatus sebagai abdi yang setia sebagai juru kunci Gn. Merapi meskipun gajinya hanya Rp. 5.000/bln.
Umat Israel berstatus sebagai hamba Allah, namun perilaku mereka ? Kadang mereka taat, kadang mereka menentang Tuhan. Pembuangan ke Babel merupakan hasil dari ketidaktaatan mereka kepada Allah.
Paulus menyandang hamba Yesus Kristus dan setia menjalankan tugasnya memberitakan Injil dengan tidak menuntut haknya sebagai rasul. Sebagai hamba Kristus, dia tetap melayani jemaat Kristus, baik orang Yahudi maupun non-Yahudi. Yesus Kristuspun belajar mengerti kehendak Allah dan menjalankan kehendak Allah itu di dunia ini. Tuhan Yesus tidak mengikuti selera manusia ddan belajar mengerti kehendak Allah dan melakukannya.
Saat ini kitapun berstatus sebagai hamba-hamba Allah, apakah perilaku kita ? Bukankah kita lebih suka mengatur, memimpin, ditolong ? Bukankah seharusnya kita melayani dan menjadi hamba dan menolong orang lain. ? Kita ini merupakan abdi dalam dari kerajaan sorga, dan Tuhan sudah menebus kita dengan cash yaitu “ keselamatan “.
Salah satu unsur kemajuan gereja adalah kebersediaan jemaatnya untuk menjadi volunteer ( pelayan ). Sebagai abdi-abdi Allah, apapun profesi kita, kita tetap mengarahkan hati kepada Tuhan, karena Ia telah terlebih dahulu mengasihi kita.
Marilah kita memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Amin

Jan 31, 2009

FIRMAN TUHAN

1 FEB 2009

Ulangan 18 : 15-20, 1 Kor 8 : 1-13, Markus 1 : 21-28
Pdt. Gatot Pudjo T.

Di dunia ini, dimanakah setan terdapat paling banyak ?
Ada yang mengatakan, setan paling di dalam gereja saat Firman Tuhan disampaikan.
Setan tahu siapa Yesus, tapi setan atau iblis memutuskan untuk tidak taan kepada Tuhan Yesus Kristus. Pendeta, majelis dan jemaat pun tahu Yesus, tapi bila hanya tahu dan tidak mentaati perintah-Nya, maka apa bedanya kita dengan setan .....
Yesus Kristus memiliki kuasa yang paling besar >>>>marilah kita taat kepadaNya, karena Dia adalah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kuasa Tuhan Yesus Kristus jauh lebih hebat dari pada setan, dan kita tidak perlu lagi takut kepada setan, iblis atau roh jahat.
Tatkala kita berkiprah dalam kehidupan ini, anehnya masih banyak kita yang masih sering meminta jimat untuk kepentingan pribadi.
Di dalam kehidupan, ada orang-orang yang tidak taku kepada setan tapi justru khawatir kepada persoalan-persoalan hidup.
Seperti orang Israel, mereka khawatir, siapa yang akan menggatikan Musa !
Di jemaat Korintus pun sama, saat itu ada persoalan, bolehkah makan daging yang baru saja dipersembahkan untuk berhala-berhala ??? Dan Firman Tuhan mengingatkan mereka untuk tetap bersatu yaitu dengan tidak menggunakan kebebasan mereka menjadi batu sandungan kepada yang lain. Tuhan tetap menyertai mereka.
Saat ini kitapun mungkin banyak yang tidak takut kepada setan tapi mungkin banyak yang takut menghadapi persoalan-persoalan hidup.

Tuhan menyertai kita selangkah demi selangkah ; dan setiap langkah adalah keajaiban. AMIN
25 Januari 2009
Pdt. Gatot Pudjo T.


MERESPONS PANGGILAN ALLAH

Gereja yang tidak bersaksi bukan lagi gereja.
Kesaksian melekat dengan gereja Tuhan Yesus Kristus. Karena Yesus Kristus sebagai pemilik gereja, Ia pun bersaksi.
Menurut kitab Markus, Ia mengawali pelayanan-Nya dengan bersaksi.
Kerajaan Israel terdiri dari tiga propinsi :

1.Yudea
2.Samaria
3.Galilea >>>>>> dipilih Yesus Lristus untuk bersaksi.
Saat itu, kalangan Yahudi sendiri memandang negatif orang Galilea, bahkan Natanael meragukan kalau dari Galilea akan muncul yang baik.
Orang Farisi menegaskan bahwa tidak akan ada nabi yang datang dari Galilea. Menurut orang Yahudi, orang Galilea adalah orang-orang brengsek.
Menurut Firman Tuhan, justru Allah memperdulikan Niniwe yang terkenal sangat suka berbuat jahat.
Setiap anggota jemaat yang jatuh dalam dosa, kita tidak boleh mengucilkan mereka.
Yang diberitakan oleh Yesus Kristus dalam kesaksian-Nya adalah Injil Allah. Injil adalah berita kemenangan -----> kabar baik dari Allah ====> Allah dalam Yesus Kristus menyediakan keselamatan bukan hanya kepada orang Yahudi, tapi semua manusia. Oleh karena itu Allah berfirman, “ bertobatlah “.
Orang Yahudi menganggap mereka tidak perlu bertobat karena mereka adalah bangsa pilihan Allah.
Bertobat ------>Metanoia ----> benci dosa, bukan kepada konsekuensi dosa.
Bertobat bukan sekedar takut kepada konsekuensi dosa tapi membenci dosa itu sendiri. Dan bertobat bisa diwujudnyatakan. Pada 1 Kor. Diingatkan bahwa waktu sangat pendek.
Percaya kepada Injil ----> percaya bahwa Allah menganugerahkan keselamatan kepada semua manusia.
Menurut Mazmur, melekatlah kepada Allah, bukan kepada harta.
Penjala manusia artinya, yang mati menjadi hidup. Manusia-manusia yang mati semangat hidup kembali karena beriman kepada Yesus Kristus.
Menjala manusia >>>> bukan sekedar berkoar-koar, bukan sekedar menyerukan, tapi ada perbuatan dalam kebenaran.
GKI mengenal kesaksian melalui perbuatan, dan didalam perbuatan itu kita menyatakan Allah mengaruniakan keselamatan kepada manusia. Petrus, Yohannes, Yakobus tentunya punya kepentingan, namun mereka merespons panggilan Allah dengan menjadi “ penjala manusia “.
Bagaimana tanggapan kita ???? AMIN

Jan 18, 2009

FIRMAN TUHAN
MAZMUR 139 : 1-6, 1 SAM. 3 : 1-10, 1 KOR. 6 : 12-20, YOH. 1 : 43-51
Ibu Caroline Palilu
18 Jan 2009


Mendengar suara Tuhan seperti yang dialami oleh Samuel bukan merupakan hal yang biasa, namun pada masa Perjanjian Lama, hal seperti itu merupakan hal yang biasa. Tapi pada saat itu, Firman Tuhan jarang diberitakan.
Dalam proses pemanggilan Allah terhadap Samuel, Allah ingin Samuel terlibat dalam memperbaiki kehidupan bangsa Israel dan memuliakan Allah. Dalam Perjanjian Baru, panggilan Allah terjadi kepada Filipus. Filipus pun tidak langsung menjawab panggilan Tuhan Yesus. natanael sempat ragu, apakah mungkin yang baik berasal dari Nazareth. Namun saat berjumpa dengan Tuhan Yesus, barulah Natanael sadar dan pikirannya terbuka. Saat itu hidup Natanael ada dalam ketulusan, menjaga kekudusan, taat kepada Firman Tuhan dan hidupnya senantiasa memuliakan Tuhan. Perkataan Tuhan Yesus kepada Natanael membuat ia mengungkapkan isi hatinya memuliakan Allah dengan mengucapkan " Engkau adalah Anak Allah ".
Siapa saja sesungguhnya dipanggil untuk memuliakan Allah, namun banyak orang saat ini, bila berbicara tentang " pemanggilan ", sering kali orang berkata , mereka memang dipanggil. Padahal apabila kita sungguh-sungguh beriman, maka kita wajib memuliakan Allah dalam seluruh kehidupan kita. Ketika seseorang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, maka segala sesuatu adalah halal, namun apakah itu berguna. Itu berarti kita diajak untuk bijaksana.
Fokus Rasul Paulus terhadap percabulan adalah supaya umat Tuhan senantiasa hidup kudus.
Sebagai orang tua sering kali kita tidak bisa menjaga kekudusan, padahal Firman Tuhan menegaskan dalam kitab Roma supaya kita harus menjaga tubuhkita kudus, sebab itulah ibadah kita yangs sejati.
Memuliakan Tuhan dapat kita mulai dari hal-hal kecil, yaitu dengan menjaga kekudusan tubuh kita. Kudus berarti : apakah kita sudah berkata jujur, apakah kita sudah mampu mengalahkan keegoisan kita dan mengutamakan yang lain, apakah kita sudah ramah terhadap setiap orang.
Hidup yang kita miliki di dunia ini bukanlah milik kita. Kapan saja kita bisa dipanggil pulang, oleh karena itu hendaklah kita senantiasa menjaga kekudusan hidup kita. AMIN

Jan 13, 2009

Firman Tuhan, 11 Jan 2009
Pdt. Paulus Lie ( GKI Gejayan, Yogyakarta )

Kita bersyukur karena kita beribadah tidak di ruang kosong, tapi kita berbakti kepada Allah yang hadir di dalam hidup kita. Allah sungguh-sungguh hadir dalam kehidupan kita. Seandainya Allah tidak pernah menjadi manusia, tidak pernah merasakan penderitaan, tidak pernah mengalami kesulitan, tidak pernah mengalami sakit, maka Dia tidak akan pernah perduli. Mungkin saat kita mengeluh dan berdoa kepadaNya, Dia mungkin akan menjawab " EGP ". Kita bersyukur karena Allah melawat kita dalam rupa manusia. Allah di dalam Yesus Kristus mengalami kemiskinan, hinaa, cercaan, diludahi, kelaparan, sakit, ditinggalkan, bahkan digantung dikayu salib.
Tuhan mengerti arti rasa takut kita.
Allah sungguh hadir dalam hidup kita ( Kej. 1 : 1-5 ). Kehadiran Allah membawa keteraturan. Kehadiran Allah membawa terang.
Allah senantiasa hadir. Allah kita tidak pernah mau diam berpangku tangan. Masalahnya, apakah kita sungguh-sungguh mengalami kehadiran Allah yang nyata ?
Sakramen baptis menjadi tanda yang nyata akan pembasuhan dosa-dosa kita. Dibaptis ( dibenamkan atau dipercik ) berarti kita ikut mati dalam dosa-dosa kita. Air yang dipakai dalam baptisan artinya dipercik/dikuduskan.
Baptis artinya kita dimateraikan bersama Kristus melalui pengudusan.
Baptisan yang nyata harus bisa dilihat dalam kehidupan nyata.
Baptisan Roh Kudus maksudnya adalah ketika Roh Kudus datang mengubah hidup kita menurut perintah Allah.
Baptisan Yohanes .....> baptisan dalam rangka pertobatan.
Baptisan Roh Kudus tandanya adalah kehadiran Roh Kudus.
Karunia Roh Kudus terdiri dari 2 bagian utama :
1. Supra-natural
2. Natural ...>bisa dilatih ( contohnya : mengajar, menasihati, memimpin, kemurahan hati ). Bahasa lidah hanya salah satu dari banyak karunia Roh.
Tanda-tanda orang yang dipenuhi Roh Kudus :
- membahagiakan orang lain
- menyenangkan orang lain
- ramah
- rendah hati

Kepenuhan Roh Kudus : ketika kita membuka diri untuk dipimpin Roh Kudus. Yang bisa menghambat kehadiran Roh Kudus adalah diri kita sendiri.
Apakah kita selalu membuka diri untuk dipenuhi oleh Roh Kudus ?
Baptisan bukan sekedar simbol, tapi kita memang dikhususkan oleh Allah, dan sebagai orang yang sudah dibaptis,kita harus menyatakan Kristus dalam hidup kita sehari-hari. Melalui pimpinan Roh Kudus, kita bisa menjadi orang yang dahsyat. AMIN

Jan 4, 2009

Matius 2 : 1-12
Pdt. Gatot Pudjo T
4 Jan 2009

Pada abad-abad awal, orang Mesir biasa merayakan hari lahir Dewa Kekekalan. dan biasanya diperingati tanggal 6 Jan. Gereja Timur, pada 6 Jan biasa merayakan hari Ephifania, sedangkan gereja Barat biasa merayakan berdekatan dengan tanggal 6 Jan.
Arti Ephifania >>> penampakan >>>> seperti ketika Allah menampakkan diri di semak belukar yang menyala tapi tidak terbakar. Api menyala ini merupakan lambang terang Allah yang merupakan simbol kemuliaan Allah.
Tuhan ternyata menerangi, menyelamatkan tidak hanya untuk bangsa Israel tapi juga kepada seluruh bangsa. Bila pemimpin bangsa memerintah dengan keadilan Tuhan, maka akan membawa damai sejahtera kepada seluruh masyarakat. Kelahiran Yesus Kristus merupakan perwujudan nubuat bagi bangsa Israel. Tapi kehadiran orang Majus memberikan makna bahwa kelahiran Tuhan juga untuk bangsa lain. Kelahiran Kristus merupakan universalitas anugerah Allah bagi semua manusia.
Perayaan perjamuan Kudus bermakna kita harus memperlakukan orang lain ( setiap orang ) sebagai manusia.
Jemaat yang vital dan punya daya tarik adalah jemaat yang memperlakukan setiap orang sebagai subyek, bukan obyek.
Marilah kita bersyukur karena Allah menolong dan menghargai kita serta berkenan mengajak/melibatkan kita untuk juga menolong orang lain. Dalam kehidupan berjemaat, sering kali hanya sedikit yang perduli kepada jemaat yang kesusahan atau sakit.
Universalitas Allah mendorong dan menyemangati jemaat agar jemaat semakin menjadi berkat bagi orang lain.
AMIN