Jan 18, 2009

FIRMAN TUHAN
MAZMUR 139 : 1-6, 1 SAM. 3 : 1-10, 1 KOR. 6 : 12-20, YOH. 1 : 43-51
Ibu Caroline Palilu
18 Jan 2009


Mendengar suara Tuhan seperti yang dialami oleh Samuel bukan merupakan hal yang biasa, namun pada masa Perjanjian Lama, hal seperti itu merupakan hal yang biasa. Tapi pada saat itu, Firman Tuhan jarang diberitakan.
Dalam proses pemanggilan Allah terhadap Samuel, Allah ingin Samuel terlibat dalam memperbaiki kehidupan bangsa Israel dan memuliakan Allah. Dalam Perjanjian Baru, panggilan Allah terjadi kepada Filipus. Filipus pun tidak langsung menjawab panggilan Tuhan Yesus. natanael sempat ragu, apakah mungkin yang baik berasal dari Nazareth. Namun saat berjumpa dengan Tuhan Yesus, barulah Natanael sadar dan pikirannya terbuka. Saat itu hidup Natanael ada dalam ketulusan, menjaga kekudusan, taat kepada Firman Tuhan dan hidupnya senantiasa memuliakan Tuhan. Perkataan Tuhan Yesus kepada Natanael membuat ia mengungkapkan isi hatinya memuliakan Allah dengan mengucapkan " Engkau adalah Anak Allah ".
Siapa saja sesungguhnya dipanggil untuk memuliakan Allah, namun banyak orang saat ini, bila berbicara tentang " pemanggilan ", sering kali orang berkata , mereka memang dipanggil. Padahal apabila kita sungguh-sungguh beriman, maka kita wajib memuliakan Allah dalam seluruh kehidupan kita. Ketika seseorang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, maka segala sesuatu adalah halal, namun apakah itu berguna. Itu berarti kita diajak untuk bijaksana.
Fokus Rasul Paulus terhadap percabulan adalah supaya umat Tuhan senantiasa hidup kudus.
Sebagai orang tua sering kali kita tidak bisa menjaga kekudusan, padahal Firman Tuhan menegaskan dalam kitab Roma supaya kita harus menjaga tubuhkita kudus, sebab itulah ibadah kita yangs sejati.
Memuliakan Tuhan dapat kita mulai dari hal-hal kecil, yaitu dengan menjaga kekudusan tubuh kita. Kudus berarti : apakah kita sudah berkata jujur, apakah kita sudah mampu mengalahkan keegoisan kita dan mengutamakan yang lain, apakah kita sudah ramah terhadap setiap orang.
Hidup yang kita miliki di dunia ini bukanlah milik kita. Kapan saja kita bisa dipanggil pulang, oleh karena itu hendaklah kita senantiasa menjaga kekudusan hidup kita. AMIN

0 comments:

Post a Comment

Semua komentar sangat saya hargai.
Damai untuk semua...