Jan 31, 2009

FIRMAN TUHAN

1 FEB 2009

Ulangan 18 : 15-20, 1 Kor 8 : 1-13, Markus 1 : 21-28
Pdt. Gatot Pudjo T.

Di dunia ini, dimanakah setan terdapat paling banyak ?
Ada yang mengatakan, setan paling di dalam gereja saat Firman Tuhan disampaikan.
Setan tahu siapa Yesus, tapi setan atau iblis memutuskan untuk tidak taan kepada Tuhan Yesus Kristus. Pendeta, majelis dan jemaat pun tahu Yesus, tapi bila hanya tahu dan tidak mentaati perintah-Nya, maka apa bedanya kita dengan setan .....
Yesus Kristus memiliki kuasa yang paling besar >>>>marilah kita taat kepadaNya, karena Dia adalah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kuasa Tuhan Yesus Kristus jauh lebih hebat dari pada setan, dan kita tidak perlu lagi takut kepada setan, iblis atau roh jahat.
Tatkala kita berkiprah dalam kehidupan ini, anehnya masih banyak kita yang masih sering meminta jimat untuk kepentingan pribadi.
Di dalam kehidupan, ada orang-orang yang tidak taku kepada setan tapi justru khawatir kepada persoalan-persoalan hidup.
Seperti orang Israel, mereka khawatir, siapa yang akan menggatikan Musa !
Di jemaat Korintus pun sama, saat itu ada persoalan, bolehkah makan daging yang baru saja dipersembahkan untuk berhala-berhala ??? Dan Firman Tuhan mengingatkan mereka untuk tetap bersatu yaitu dengan tidak menggunakan kebebasan mereka menjadi batu sandungan kepada yang lain. Tuhan tetap menyertai mereka.
Saat ini kitapun mungkin banyak yang tidak takut kepada setan tapi mungkin banyak yang takut menghadapi persoalan-persoalan hidup.

Tuhan menyertai kita selangkah demi selangkah ; dan setiap langkah adalah keajaiban. AMIN
25 Januari 2009
Pdt. Gatot Pudjo T.


MERESPONS PANGGILAN ALLAH

Gereja yang tidak bersaksi bukan lagi gereja.
Kesaksian melekat dengan gereja Tuhan Yesus Kristus. Karena Yesus Kristus sebagai pemilik gereja, Ia pun bersaksi.
Menurut kitab Markus, Ia mengawali pelayanan-Nya dengan bersaksi.
Kerajaan Israel terdiri dari tiga propinsi :

1.Yudea
2.Samaria
3.Galilea >>>>>> dipilih Yesus Lristus untuk bersaksi.
Saat itu, kalangan Yahudi sendiri memandang negatif orang Galilea, bahkan Natanael meragukan kalau dari Galilea akan muncul yang baik.
Orang Farisi menegaskan bahwa tidak akan ada nabi yang datang dari Galilea. Menurut orang Yahudi, orang Galilea adalah orang-orang brengsek.
Menurut Firman Tuhan, justru Allah memperdulikan Niniwe yang terkenal sangat suka berbuat jahat.
Setiap anggota jemaat yang jatuh dalam dosa, kita tidak boleh mengucilkan mereka.
Yang diberitakan oleh Yesus Kristus dalam kesaksian-Nya adalah Injil Allah. Injil adalah berita kemenangan -----> kabar baik dari Allah ====> Allah dalam Yesus Kristus menyediakan keselamatan bukan hanya kepada orang Yahudi, tapi semua manusia. Oleh karena itu Allah berfirman, “ bertobatlah “.
Orang Yahudi menganggap mereka tidak perlu bertobat karena mereka adalah bangsa pilihan Allah.
Bertobat ------>Metanoia ----> benci dosa, bukan kepada konsekuensi dosa.
Bertobat bukan sekedar takut kepada konsekuensi dosa tapi membenci dosa itu sendiri. Dan bertobat bisa diwujudnyatakan. Pada 1 Kor. Diingatkan bahwa waktu sangat pendek.
Percaya kepada Injil ----> percaya bahwa Allah menganugerahkan keselamatan kepada semua manusia.
Menurut Mazmur, melekatlah kepada Allah, bukan kepada harta.
Penjala manusia artinya, yang mati menjadi hidup. Manusia-manusia yang mati semangat hidup kembali karena beriman kepada Yesus Kristus.
Menjala manusia >>>> bukan sekedar berkoar-koar, bukan sekedar menyerukan, tapi ada perbuatan dalam kebenaran.
GKI mengenal kesaksian melalui perbuatan, dan didalam perbuatan itu kita menyatakan Allah mengaruniakan keselamatan kepada manusia. Petrus, Yohannes, Yakobus tentunya punya kepentingan, namun mereka merespons panggilan Allah dengan menjadi “ penjala manusia “.
Bagaimana tanggapan kita ???? AMIN

Jan 18, 2009

FIRMAN TUHAN
MAZMUR 139 : 1-6, 1 SAM. 3 : 1-10, 1 KOR. 6 : 12-20, YOH. 1 : 43-51
Ibu Caroline Palilu
18 Jan 2009


Mendengar suara Tuhan seperti yang dialami oleh Samuel bukan merupakan hal yang biasa, namun pada masa Perjanjian Lama, hal seperti itu merupakan hal yang biasa. Tapi pada saat itu, Firman Tuhan jarang diberitakan.
Dalam proses pemanggilan Allah terhadap Samuel, Allah ingin Samuel terlibat dalam memperbaiki kehidupan bangsa Israel dan memuliakan Allah. Dalam Perjanjian Baru, panggilan Allah terjadi kepada Filipus. Filipus pun tidak langsung menjawab panggilan Tuhan Yesus. natanael sempat ragu, apakah mungkin yang baik berasal dari Nazareth. Namun saat berjumpa dengan Tuhan Yesus, barulah Natanael sadar dan pikirannya terbuka. Saat itu hidup Natanael ada dalam ketulusan, menjaga kekudusan, taat kepada Firman Tuhan dan hidupnya senantiasa memuliakan Tuhan. Perkataan Tuhan Yesus kepada Natanael membuat ia mengungkapkan isi hatinya memuliakan Allah dengan mengucapkan " Engkau adalah Anak Allah ".
Siapa saja sesungguhnya dipanggil untuk memuliakan Allah, namun banyak orang saat ini, bila berbicara tentang " pemanggilan ", sering kali orang berkata , mereka memang dipanggil. Padahal apabila kita sungguh-sungguh beriman, maka kita wajib memuliakan Allah dalam seluruh kehidupan kita. Ketika seseorang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, maka segala sesuatu adalah halal, namun apakah itu berguna. Itu berarti kita diajak untuk bijaksana.
Fokus Rasul Paulus terhadap percabulan adalah supaya umat Tuhan senantiasa hidup kudus.
Sebagai orang tua sering kali kita tidak bisa menjaga kekudusan, padahal Firman Tuhan menegaskan dalam kitab Roma supaya kita harus menjaga tubuhkita kudus, sebab itulah ibadah kita yangs sejati.
Memuliakan Tuhan dapat kita mulai dari hal-hal kecil, yaitu dengan menjaga kekudusan tubuh kita. Kudus berarti : apakah kita sudah berkata jujur, apakah kita sudah mampu mengalahkan keegoisan kita dan mengutamakan yang lain, apakah kita sudah ramah terhadap setiap orang.
Hidup yang kita miliki di dunia ini bukanlah milik kita. Kapan saja kita bisa dipanggil pulang, oleh karena itu hendaklah kita senantiasa menjaga kekudusan hidup kita. AMIN

Jan 13, 2009

Firman Tuhan, 11 Jan 2009
Pdt. Paulus Lie ( GKI Gejayan, Yogyakarta )

Kita bersyukur karena kita beribadah tidak di ruang kosong, tapi kita berbakti kepada Allah yang hadir di dalam hidup kita. Allah sungguh-sungguh hadir dalam kehidupan kita. Seandainya Allah tidak pernah menjadi manusia, tidak pernah merasakan penderitaan, tidak pernah mengalami kesulitan, tidak pernah mengalami sakit, maka Dia tidak akan pernah perduli. Mungkin saat kita mengeluh dan berdoa kepadaNya, Dia mungkin akan menjawab " EGP ". Kita bersyukur karena Allah melawat kita dalam rupa manusia. Allah di dalam Yesus Kristus mengalami kemiskinan, hinaa, cercaan, diludahi, kelaparan, sakit, ditinggalkan, bahkan digantung dikayu salib.
Tuhan mengerti arti rasa takut kita.
Allah sungguh hadir dalam hidup kita ( Kej. 1 : 1-5 ). Kehadiran Allah membawa keteraturan. Kehadiran Allah membawa terang.
Allah senantiasa hadir. Allah kita tidak pernah mau diam berpangku tangan. Masalahnya, apakah kita sungguh-sungguh mengalami kehadiran Allah yang nyata ?
Sakramen baptis menjadi tanda yang nyata akan pembasuhan dosa-dosa kita. Dibaptis ( dibenamkan atau dipercik ) berarti kita ikut mati dalam dosa-dosa kita. Air yang dipakai dalam baptisan artinya dipercik/dikuduskan.
Baptis artinya kita dimateraikan bersama Kristus melalui pengudusan.
Baptisan yang nyata harus bisa dilihat dalam kehidupan nyata.
Baptisan Roh Kudus maksudnya adalah ketika Roh Kudus datang mengubah hidup kita menurut perintah Allah.
Baptisan Yohanes .....> baptisan dalam rangka pertobatan.
Baptisan Roh Kudus tandanya adalah kehadiran Roh Kudus.
Karunia Roh Kudus terdiri dari 2 bagian utama :
1. Supra-natural
2. Natural ...>bisa dilatih ( contohnya : mengajar, menasihati, memimpin, kemurahan hati ). Bahasa lidah hanya salah satu dari banyak karunia Roh.
Tanda-tanda orang yang dipenuhi Roh Kudus :
- membahagiakan orang lain
- menyenangkan orang lain
- ramah
- rendah hati

Kepenuhan Roh Kudus : ketika kita membuka diri untuk dipimpin Roh Kudus. Yang bisa menghambat kehadiran Roh Kudus adalah diri kita sendiri.
Apakah kita selalu membuka diri untuk dipenuhi oleh Roh Kudus ?
Baptisan bukan sekedar simbol, tapi kita memang dikhususkan oleh Allah, dan sebagai orang yang sudah dibaptis,kita harus menyatakan Kristus dalam hidup kita sehari-hari. Melalui pimpinan Roh Kudus, kita bisa menjadi orang yang dahsyat. AMIN

Jan 4, 2009

Matius 2 : 1-12
Pdt. Gatot Pudjo T
4 Jan 2009

Pada abad-abad awal, orang Mesir biasa merayakan hari lahir Dewa Kekekalan. dan biasanya diperingati tanggal 6 Jan. Gereja Timur, pada 6 Jan biasa merayakan hari Ephifania, sedangkan gereja Barat biasa merayakan berdekatan dengan tanggal 6 Jan.
Arti Ephifania >>> penampakan >>>> seperti ketika Allah menampakkan diri di semak belukar yang menyala tapi tidak terbakar. Api menyala ini merupakan lambang terang Allah yang merupakan simbol kemuliaan Allah.
Tuhan ternyata menerangi, menyelamatkan tidak hanya untuk bangsa Israel tapi juga kepada seluruh bangsa. Bila pemimpin bangsa memerintah dengan keadilan Tuhan, maka akan membawa damai sejahtera kepada seluruh masyarakat. Kelahiran Yesus Kristus merupakan perwujudan nubuat bagi bangsa Israel. Tapi kehadiran orang Majus memberikan makna bahwa kelahiran Tuhan juga untuk bangsa lain. Kelahiran Kristus merupakan universalitas anugerah Allah bagi semua manusia.
Perayaan perjamuan Kudus bermakna kita harus memperlakukan orang lain ( setiap orang ) sebagai manusia.
Jemaat yang vital dan punya daya tarik adalah jemaat yang memperlakukan setiap orang sebagai subyek, bukan obyek.
Marilah kita bersyukur karena Allah menolong dan menghargai kita serta berkenan mengajak/melibatkan kita untuk juga menolong orang lain. Dalam kehidupan berjemaat, sering kali hanya sedikit yang perduli kepada jemaat yang kesusahan atau sakit.
Universalitas Allah mendorong dan menyemangati jemaat agar jemaat semakin menjadi berkat bagi orang lain.
AMIN