Jul 13, 2009

15 Maret 2009
Pdt. Gatot Pudjo T

Kel. 20 : 1-17,Mazmur 19 : 2-15, 1 Kor. 1 : 18-25, Yoh. 2 : 13-22

Apa sich yang biasa dipakai menjadi penentu kebenaran ?
1. Bukti, contohnya alat yang dipakai sebagai bukti di pengadilan
2. Tradisi

namun kedua alat diatas tidak absolut, ( belum tentu benar karena merupakan perumusan manusia, bukan hukum Allah ).
Contoh : dompet A ada di tas ibu B, apakah ibu B mencuri dompet A ? Belum tentu...
Kebiasaan orang Kalimantan yang mengumpulkan tengkorak terbanyak dianggap paling berkuasa, tetapi kemudian hari tradisi itu dilarang.
Hukum Allah dalam 2 loh batu :

1. 4 hukum Allah
2. 6 hukum Allah

Kedua hukum itu dari Allah dan tidak perlu diragukan.
Korintus adalah satu kota di zaman dulu yang sangat kaya, tapi penuh dengan kejahatan.
Mesias yang dipikirkan oleh bangsa Yahudi adalah seorang penguasa super yang akan membebaskan bangsa Israel dari jajahan bangsa Romawi dan menjadikan Israel menjadi bangsa yang besar.
Orang Yunani ( non-Yahudi ) mengejek salib bisa menyelamatkan. Menurut mereka itu " berita non-sense ". Tapi kata Paulus , sia-sialah engkau kalau mau mengerti tentang Allah tapi tidak mau menegrti dengan salib . Biasakanlah menyediakan/mempersiapkan kolekte dari rumah sebagai persembahan ke rumah Allah. Ini merupakan niat yang sungguh-sungguh dari orang yang mau datang kepada Allah.
Seringkali hukum Allah dirumuskan oleh manusia sendiri sehingga menjadi kacau. Orang Yahudi dan Yunani menginterpretasikan sendiri hukum Allah sehingga pengertiannya hanya menurut selera mereka dan karena itu bagi mereka percaya kepada salib adalah bodoh.
Apakah orang pada zaman sekarang percaya kepada salib ?
Ya, benar, tapi bukan cuma itu... Tak hanya sampai pada " thank you God " Tapi arahkanlah hatimu ke Golgota. Engkau akan melihat bagaimana Dia ditampar, diejek, dicela, bilur-bilurNya, engkau akan lihat penderitaanNya, Dia haus, Dia mati...
Artinya,

1. Dia berkorban untuk kita orang berdosa. Dan Dia meminta kita untuk berkorban, untuk meneladaniNya.
2. Seringkali kita malu dan tidak mau diejek, padahal Tuhan Yesus bersedia menanggung ejekan dan hinaan demi menebus dosa-dosa kita. Oleh karena itu kita jangan pernah malu meneladani Tuhan kita Yesus Kristus.
3. Hendaknya kita menyesuaikan hidup dan tingkah laku dan kehendak kita sesuai dengan kehendak Tuhan. Dan ini bisa kita lakukan hanya apabila kita menyerahkan diri kepada pimpinan Roh Kudus.
Kita semua bertanggungjawab melayani Allah dengan benar.
AMIN

Jul 12, 2009

29 Maret 2009
Pdt. Gatot Pudjo T

Apakah arti berbuat baik itu ?
Apakah perbuatan baik orang percaya masih mudah kita jumpai sekarang ini ?
Kalau kita pindah dari suatu tempat ( tempat tinggal, tempat kerja, atau meninggal dunia ), maka akan terlihat efek/buah yang dihasilkan seseorang.
Sekarang kita bertanya, apa sich yang akan kita tinggalkan u dunia ini.
Menurut kitab Yeremia, Tuhan pernah berkarya membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir, diberikan hukum-hukum dalam 2 loh batu, namun kemudian Israel tidak lagi mengimplementasikan hukum2 itu dalam hidup sehari-hari, hanya fisik saja, tidak sungguh-sungguh masuk ke dalam hati. Bila kita datang beribadah kepada Tuhan dengan hati, disitu kita akan mengalami kehidupan yang berarti. Saat ini kita diajar oleh Tuhan supaya kita hidup tulus, maksudnya tidak ada yang ditutup-tutupi, suka rela, bukan dengan terpaksa.
Sering kali kita melakukan pelayanan dan kita ingin dihargai, diingat dan diperhitungkan, padahal menurut Firman Tuhan hari ini, kita harus seperti biji gandum yang mati lalu bertumbuh ( meskipun tidak kelihatan ). Biarlah hanya Tuhan saja yang melihat pelayanan kita, jangan pernah mengharapkan pujian dan sanjungan dari orang lain. Semangat pelayanan tidak boleh kendur meskipun ada cibiran dari dunia ini. Kalau pelayanan dilakukan seperti Kristus, maka itu akan menghasilkan buah2 kehidupan.
Orang yang setia dan taat akan tetap memuji Tuhan meskipun penderitaan sering kali datang menerpa. Dia akan tetap ingin hidupnya berarti untuk Tuhan.
Keagungan Kristus tidak hanya dapat diukur oleh muzizatNya tapi juga melalui kedalaman kasih-Nya. Sering kali kita tidak bisa bersyukur saat mengalami kesusahan >>> kemudian undur dari pelayanan. Tuhan sering kali menolong kita dengan memebrikan kita salib, namun sering kali kita memikulnya dengan bersungut-sungut.
Hari ini Tuhan memberitahukan kepada kita supaya kita tunduk kepada kuasa salib Kristus, bukan tunduk kepada dunia ini meskipun menawarkan berbagai kemudahan dan hal-hal yang menarik.
Jadi ada 3 hal yang Tuhan sampaikan kepada kita saat ini :

1. hidup tulus
2. taat
3. tunduk kepada Allah

Ke 3 hal diatas sama dengan : " Menjadi biji gandum yang jatuh dan mati ".

AMIN

Jul 9, 2009

26 April 2009

Tanpa makanan & minum, manusia masih bisa bertahan hidup, tapi tanpa pengharapan, manusia tidak bisa hidup. Tanpa pengharapan, manusia tidak bisa bertahan hidup.
Dalam Injil istilah pengharapan baru muncul dalam surat-surat rasul. Karena Kristus bangkit kita punya pengharapan. Dalam kitab Lukas, Matius dan Markus, kata pengharapan ada pada ayat-ayat terakhir.
Para murid, orang-orang yang telah gagal sebagai saksi, dipanggil kembali untuk menjadi saksi, tidak hanya di Israel, tapi juga kepada segala bangsa.
Sebelumnya para murid, ketika Yesus diadili, tidak berani mendekat apalagimenjadi saksi. Kita diingatkan bahwa menaruh harapan pada Yesus yang bangkit tidaklah sia-sia. Itu dialami oleh seseorang yang mengalami kelumpuhan kl. 40 tahun. Karena ia menaruh pengharapan, ia sembuh dan mengalami suka cita. Demikian juga Simon Petrus, yang sebelumnya menyangkal Yesus, setelah kebangkitan Kristus berbalik dari ketakutannya.
Dalam 1 Yoh. 3 dijelaskan status kita sebagai anak Allah bersifat utuh dan hidup kita seharusnya tidak boleh lagi sama dengan dunia ini. Orang-orang yang menaruh pengharapan kepada Allah yang hidup, meskipun ia punya masalah yang berat dan pelik, akan bisa tidur dengan nyenyak dan aman.
Tanpa pengharapan, kita akan statis dan lama-lama mati.
Marilah kita taruh pengharapan kita kepada Yesus yang bangkit.
AMIN

Jul 8, 2009

17 Mei 2009

Apa itu Kasih ?

Kasih itu bukan dari kita ....tapi pasti dari Allah Bapa. Mengapa ?
Allah adalah kasih....>>> artinya, kasih mencerminkan karakter dari Allah, kasih adalah cerminan dari Allah.
Mengapa Allah begitu mengasihi kita ? Karena Allah ingin supaya kita dapat bersama-sama Allah. Manusia yang dibelenggu dosa, sulit sekali untuk memahami kasih Allah.
Yesus Kristus mati di kayu salib merupakan perwujudan kasih Allah.

1. Kasih itu melampaui perbedaan ras, suku, Yahudi atau non-Yahudi.
2. Kasih Allah itu harus nyata dalam kehidupan manusia. Kasih Allah harus dinyatakan dalam hidup sehari-hari. Hal itu memang sulit, namun Firman Tuhan berkata : " kita berasal dari Allah ", kita diminta untuk lebih mengenal Yesus Kristus dan mengikuti teladanNya. Dengan begitu kita akan mampu menjalaninya.
3. Karena kasih Allah, Allah menjadikan kita sebagai sahabat-Nya. Kita bukan lagi hamba, tapi sahabat. Seorang hamba tidak tahu apa yang diinginkan tuannya, tapi sahabat mengerti dan melakukan apa saja untuk sahabatnya. Demikianlah hubungan Tuhan Yesus Kristus dengan kita.
AMIN

Jul 5, 2009

22 Maret 2009
Pdt. Gatot Pudjo T
Bacaan : Bil 21 : 4-9,Mazmur 107 : 1-3, 17-22,Ef. 2 : 1-10, Yoh. 3 : 14-21

Bangsa Israel memilih merdeka, dan Allah memerdekakan mereka. Tetapi kemudian ketika mereka menghadapi berbagai persoalan, mereka lebih memilih diperpudak di Mesir. Bangsa Israel kemudian menentang Tuhan. Dan selama perjalanan di padang gurun, ular tedung tidak pernah memagut mereka. Namun karena pemberontakan mereka, Allah membiarkan ular tedung menyerang mereka. Saat menyadari keberdosaan mereka, bangsa Israel memohon kepada Musa untuk berdoa kepada Tuhan. Yang menarik, Tuhan tidak memusnahkan ular tedung itu, tetapi menyuruh Musa untuk membuat ular tedung dari tembaga. Dan kepada siapakah bangsa Israel menyembah ?
GKI tidak anti kepada simbol, contoh : kain warna ungu, lilin, salib, itu semua adalah simbol, tapi jangan kita terpancang kepada simbol-simbol itu.
Yang membuat Israel dan kita hidup adalah Tuhan, bukan Nebusta.
Peristiwa penyaliban Yesus Kristus bukan peristiwa rendahan atau hina, tapi justru merupakan proses peninggian Tuhan.
Hidup kekal menyangkut mutu, bukan semata-mata masalah hidup selama-lamanya. Orang yang hidup dalam Tuhan Yesus Kristus senantiasa bersemangat melakukan kehendak Allah. Menanggalkan perbuatan jahat dan melakukan perbuatan terang. Orang-orang yang beriman kepada Tuhan senantiasa bersedia dan berani menghadapi setiap masalah dengan mengarahkan diri kepada Tuhan.
Bangsa Israel diminta u tidak takut kepada ular tedung, tapi supaya datang kepada Tuhan. Menjadi Israel yang baru; kita tidak akan pernah lepas dari persoalan, namun seperti bangsa Israel, marilah kita mengarahkan hati kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Amin.....