Feb 28, 2011

13 Feb 2011
Matius 5 : 21 - 37
Pdt. GPT

Dalam konteks sekarang, mengikut Yesus berarti segala rancangan, tindakan, pikiran, dan segala sesuatu dalam hidup kita harus sepadan dan mengikuti teladan Yesus. Menurut Tuhan Yesus, marah yang tidak terkendali, sudah bisa dikategorikan sebagai pembunuh. Demikian juga orang yang berkata " kikir ", " jahil ".

Kalo ada perbedaan pendapat, mestinya itu ditandingi dengan pendapat. Kalo perbedaan itu dilakukan dengan buku, maka harus dilawan dengan buku juga.

Perselingkuhan itu sering kali dimulai dari hati. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap segala keinginan kita. Hendaknya kita selalu melihat hati kita untuk mengetahui apakah bibit-bibit membunuh atau berzinah mulai bersemai. Dan berhati-hatilah terhadap benih dosa, karena Yesus membenci dosa, sejak dosa itu masih berupa benih.

AMIN
23 Jan 2011
Matius 4 : 12 - 23

Pdt. GPT

Dalam memilih pejabat gerejawi, kepemimpinan juga bisa dipegang oleh kaum muda. Sebagai manusia yang tidak sempurna, hendaknya kita jangan egosentris, tapi harus Teosentris. Dengan Teosentris, kita bisa belajar menerima orang lain apa adanya. Kalo Yesus itu egosentris, kemungkinan besar Dia akan melayani di Yerusalem atau Yudea karena kota itu merupakan pusat pemerintahan, daerah elit. Namun justru Tuhan Yesus pertama kali memberitakan Injil Kerajaan Allah di daerah Galilea. Ini mengingatkan kita untuk tidak malu atau minder atau rendah diri dengan ketidaksempurnaan kita dalam melayani sesama meskipun kita tidak sempurna.
Oleh karena itu jangan pernah putus asa karena Tuhan berkenan memperbaharui. Jangan takut dengan penyakit, karena Allah bisa berkarya melalui sakit penyakit. Tuhan berkenan menerima orang apa adanya.
Dalam pelayanannya, Tuhan Yesus mengutamakan Teosentris, artinya Dia melayani sesama.
AMIN