Jul 5, 2009

22 Maret 2009
Pdt. Gatot Pudjo T
Bacaan : Bil 21 : 4-9,Mazmur 107 : 1-3, 17-22,Ef. 2 : 1-10, Yoh. 3 : 14-21

Bangsa Israel memilih merdeka, dan Allah memerdekakan mereka. Tetapi kemudian ketika mereka menghadapi berbagai persoalan, mereka lebih memilih diperpudak di Mesir. Bangsa Israel kemudian menentang Tuhan. Dan selama perjalanan di padang gurun, ular tedung tidak pernah memagut mereka. Namun karena pemberontakan mereka, Allah membiarkan ular tedung menyerang mereka. Saat menyadari keberdosaan mereka, bangsa Israel memohon kepada Musa untuk berdoa kepada Tuhan. Yang menarik, Tuhan tidak memusnahkan ular tedung itu, tetapi menyuruh Musa untuk membuat ular tedung dari tembaga. Dan kepada siapakah bangsa Israel menyembah ?
GKI tidak anti kepada simbol, contoh : kain warna ungu, lilin, salib, itu semua adalah simbol, tapi jangan kita terpancang kepada simbol-simbol itu.
Yang membuat Israel dan kita hidup adalah Tuhan, bukan Nebusta.
Peristiwa penyaliban Yesus Kristus bukan peristiwa rendahan atau hina, tapi justru merupakan proses peninggian Tuhan.
Hidup kekal menyangkut mutu, bukan semata-mata masalah hidup selama-lamanya. Orang yang hidup dalam Tuhan Yesus Kristus senantiasa bersemangat melakukan kehendak Allah. Menanggalkan perbuatan jahat dan melakukan perbuatan terang. Orang-orang yang beriman kepada Tuhan senantiasa bersedia dan berani menghadapi setiap masalah dengan mengarahkan diri kepada Tuhan.
Bangsa Israel diminta u tidak takut kepada ular tedung, tapi supaya datang kepada Tuhan. Menjadi Israel yang baru; kita tidak akan pernah lepas dari persoalan, namun seperti bangsa Israel, marilah kita mengarahkan hati kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Amin.....

0 comments:

Post a Comment

Semua komentar sangat saya hargai.
Damai untuk semua...