Jan 13, 2009

Firman Tuhan, 11 Jan 2009
Pdt. Paulus Lie ( GKI Gejayan, Yogyakarta )

Kita bersyukur karena kita beribadah tidak di ruang kosong, tapi kita berbakti kepada Allah yang hadir di dalam hidup kita. Allah sungguh-sungguh hadir dalam kehidupan kita. Seandainya Allah tidak pernah menjadi manusia, tidak pernah merasakan penderitaan, tidak pernah mengalami kesulitan, tidak pernah mengalami sakit, maka Dia tidak akan pernah perduli. Mungkin saat kita mengeluh dan berdoa kepadaNya, Dia mungkin akan menjawab " EGP ". Kita bersyukur karena Allah melawat kita dalam rupa manusia. Allah di dalam Yesus Kristus mengalami kemiskinan, hinaa, cercaan, diludahi, kelaparan, sakit, ditinggalkan, bahkan digantung dikayu salib.
Tuhan mengerti arti rasa takut kita.
Allah sungguh hadir dalam hidup kita ( Kej. 1 : 1-5 ). Kehadiran Allah membawa keteraturan. Kehadiran Allah membawa terang.
Allah senantiasa hadir. Allah kita tidak pernah mau diam berpangku tangan. Masalahnya, apakah kita sungguh-sungguh mengalami kehadiran Allah yang nyata ?
Sakramen baptis menjadi tanda yang nyata akan pembasuhan dosa-dosa kita. Dibaptis ( dibenamkan atau dipercik ) berarti kita ikut mati dalam dosa-dosa kita. Air yang dipakai dalam baptisan artinya dipercik/dikuduskan.
Baptis artinya kita dimateraikan bersama Kristus melalui pengudusan.
Baptisan yang nyata harus bisa dilihat dalam kehidupan nyata.
Baptisan Roh Kudus maksudnya adalah ketika Roh Kudus datang mengubah hidup kita menurut perintah Allah.
Baptisan Yohanes .....> baptisan dalam rangka pertobatan.
Baptisan Roh Kudus tandanya adalah kehadiran Roh Kudus.
Karunia Roh Kudus terdiri dari 2 bagian utama :
1. Supra-natural
2. Natural ...>bisa dilatih ( contohnya : mengajar, menasihati, memimpin, kemurahan hati ). Bahasa lidah hanya salah satu dari banyak karunia Roh.
Tanda-tanda orang yang dipenuhi Roh Kudus :
- membahagiakan orang lain
- menyenangkan orang lain
- ramah
- rendah hati

Kepenuhan Roh Kudus : ketika kita membuka diri untuk dipimpin Roh Kudus. Yang bisa menghambat kehadiran Roh Kudus adalah diri kita sendiri.
Apakah kita selalu membuka diri untuk dipenuhi oleh Roh Kudus ?
Baptisan bukan sekedar simbol, tapi kita memang dikhususkan oleh Allah, dan sebagai orang yang sudah dibaptis,kita harus menyatakan Kristus dalam hidup kita sehari-hari. Melalui pimpinan Roh Kudus, kita bisa menjadi orang yang dahsyat. AMIN

0 comments:

Post a Comment

Semua komentar sangat saya hargai.
Damai untuk semua...